Pages

Blogger templates

Jumat, 09 Mei 2014

Jangan Pernah kehilangan kontak dengan seseorang yang Anda
cintai.

Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari
berikutnya, atau hari setelah itu ..

Bahkan satu” hi “atau” selamat pagi “Sebelum Anda tahu bahwa
seseorang sudah tidak ada lagi ….”

Dan ingatlah..
Jangan Cintai Seseorang Setinggi Langit Karena Langit Bisa Runtuh..

Jangan Cintai Seseorang Sedalam Lautan Karena Lautan Bisa Surut..

Jangan Cintai Seseorang Sebesar Dunia Karena Dunia Bisa Hancur..

Cukup Cintai Seseorang Seujung Kuku,…. Walau Kecil,…. Walau
Selalu Dipotong,…. Ia Akan Selalu Tumbuh..
*RINDU*
meski mata ini dapat buta ..
meski telinga ini dapat tuli ..
meski bibir ini dapat membisu ..
dan meski syaraf-syaraf ini mati tak bisa menggenggamu lagi ..
namun , hati ini selalu berkata bahwa "Aku Merindukanmu" ..
Aku sangat letih berada di sini

Tertekan oleh ketakutanku yang kekanak-kanakan
Dan jika kau harus pergi
Kuharap engkau pergi saja
Karena kehadiranmu masih berbekas di sini
Dan bayangmu takkan meninggalkanku ..
Luka ini takkan pernah sembuh

Rasa sakit ini memang nyata
Terlalu banyak hal yang tak bisa dihapuskan oleh waktu ..
Saat kau menangis, kan kuhapus semua air matamu

Saat kau ingin teriak, kan kuusir semua ketakutanmu
Kugenggam tanganmu sepanjang tahun ini
Namun kau masih memiliki diriku

Dulu kau memikat hatiku
Dengan cahayamu yang menggetarkan
Kini aku terikat pada hidup yang kau tinggalkan
Wajahmu menghantui
Mimpi-mimpiku yang dulu menyenangkan
Suaramu menghalau
Kewarasan dalam diriku ..
Tlah berusaha keras kukatakan pada diriku sendiri bahwa kau tlah tiada

Namun meski kau masih bersamaku
Selama ini aku tlah sendiri ..

#Evanescence-my immortal

Jumat, 16 November 2012

Puisi Tenggelam Dalam Hitam

kelopak mata ini terbuka…
awalnya aku menangis
manusia di ujung mata mulai tersenyum tipis
manusia pertama yg kulihat
kata mereka aku boleh memanggilnya ibu
ia menimang dengan irama senandung malam
begitu seterusnya…
hingga aku tenggelam dalam hitam
aku hidup dalam tidurku
sepasang mata terus perhatikan raga mungil ini
perlahan wujud itu mengais pipi ini dengan lembut
lalu wujud itu berkata
“ia malaikatmu, dan ini adalah mimpimu”

malam itu aku menangis…
tangisan yang memecah sunyi di belantara sepi
ia terbangun dengan setengah mata terbuka
lalu…
ia menimang dengan irama senandung malam
begitu seterusnya…
hingga aku tenggelam dalam hitam

sampai di ujung umurnya
aku selalu mengucap do’anya
di sepertiga malam tanpa riuhnya
aku mulai belajar bagaimana hidup mengukir kisahnya
begitu sempurna…
aku mulai belajar bagaimana waktu berguguran mengurai cerita cintanya
begitu sempurna…

kata mereka tidak ada yang sempurna
perlahan aku tercekat dalam kata-kata
angin utara yang mendesak
membuatku tak berkutik membuat jejak
aku dihantui putus asa
bagaimana jika aku tak sanggup?
bagaimana jika aku gugup menghadapi hidup?
sampai pada suatu akhir aku tersungkur

sekarang siapa?
siapa yang akan menimangku dengan irama senandung malam hingga aku tenggelam dalam hitam?

disaat ketenangan mulai menghasutku
aku teringat wujud rapuh itu
ya aku ingat…
kata mereka aku memanggilnya ibu

“tak perlu menjadi sempurna, hanya untuk sekedar mengejar mimpi dan asa, jadilah yang terbaik, lalu kejar angan tanpa harus menoleh berbalik”
itu pesan terakhirnya
pesan yang ia bawa dipelukan sang lahad
dan di batu nisan itu namanya dipahat

Karya : Z. Hanif


Puisi Ibuku Yang Kuat

Ibuku yang kuat…
Yang menangis dalam gelap
Berkeluh kesah dalam senyap
Menanggung peluh dan penat
Seorang diri

Ibuku yang kuat…
Terimakasih telah mengajari aku kehidupan
Yang nyata!
Kehidupan yang pelik dan menyakitkan!

Ibuku yang kuat…
Wanita tangguh penuh kelembutan
Mempunyai hati dan juga kekuatan

Sabarlah ibu,
Kita pasti bisa melewati beban ini berdua

Ibuku yang kuat…
Ini aku anakmu
Anak yang kau lahirkan oleh cintamu
Maafkan aku karna aku belum bisa bersikap dewasa!

Ibuku yang kuat…
Bertahanlah! Kau adalah wanita tangguh!
Yang diciptakan Tuhan
untuk melahirkan anak” yang berguna untuk dunia!

Ibuku yang kuat..
Saat kelak aku akan sepertimu
Dan kau sudah tiada
Aku ingin kau melihatku dari atas sana
Bahwa ini anakmu!
Anakmu yang kuat dan tangguh!
Seperti ibuku yang kuat…

puisi ini karya: Rasiva Nadila



Puisi Membuat Bunda Tersenyum

Disetiap garis kerut wajahmu
tersimpan berjuta deritamu
namun kau tetap tabah
menjalani harimu yang memang harus kau jalani…

pernah kulihat,
tetes airmata mengalir dipipimu,
hatiku gundah,
apa gerangan yang membuat dirimu menangis,
ya Allah.. apa salahku ? apa yang telah kuperbuat hingga ia menangis?
akankah karena aku atau ada hal lain yang membuatnya benar-benar sedih hingga harus mengeluarkan airmatanya..
kuhampirinya perlahan,
seiring menetesnya airmata akkupun bertanya,
” bunda, mengapa engkau menangis..?? jangan menangis, tak sanggup aku melihatnya ”

namun ia hanya menjawab,
” tak ada apa-apa sayang, bunda menangis karena bunda sedih, bunda tak bisa membuatmu bahagia, bunda ingin melihatmu bahagia sayang, ingin melihatmu sukses”

Ya Allah,
izinkan aku untuk mewujudkan semua inginnya,
izinkan aku membuatnya tersenyum,
tersenyum di usianya yang semakin renta…

Karya : Alvia Destiara


Puisi Ibuku Pahlawanku

Ibu…
Bagiku kau adalah pahlawanku..
Engkau pahlawan yg berjuang demi anak-anakmu..
Tanpa kenal siang dan malam..
Engkau tetap berjuang ditengah hujan dan terik matahari..

Ibu..
Sebelum ayam berkokok..
Sebelum matahari terbit..
Dan hari masih gelap..
Kau telah bangun dari tidurmu..
Kau bergegas mengayuh sepeda tuamu..
Menuju keramaian..
Disana engkau harus mengemis perhatian mereka..
Nasib dan rezeki ditanganmu…
Memang tak seberapa yg kau peroleh setiap harinya..
Tapi kau tetap menjalaninya dgn sabar..
Dan berharap ada terang yg engkau temui kelak..

Ibu…
Sungguh engkau pahlawanku…
Engkau ibu dan juga ayah buat kami anak2mu..

Terimakasih,ibu..

Puisi ini karya : Lentina Sitohang
E-mail ; lentinaimoet@ymail.com


Puisi Malaikat Tak BerJubah ( Ibu )

Ibu….
Kasih mu yang terjelma di sinar surya yang cerah,di sawah dan daratan, hingga nilai tunai yang kau beri
ucapan syukur dan terimakasih terucap dari bibir polos ku, atas kebaikan yang kau beri

Ibu….
Telah habis dan kering keringat dan air matamu, hingga kulit yang dulu indah kini bagaikan gumpalan benang kusut,wajah yang dulu kencang kini dipenuhi goresan-goresan halus,kasar bat lukisan seorang sastrawan, yang tak ternilai harganya bagi anak yang hina ini

ibu…ibu..ibu…
hilanglah harta fana yang kau cari,ajarkan ku harta duniawi dan surgawi, tuk genggam cita-cita,masa depandan harapan ku, bagaikan aq memeluk bulan, memetik bintang-bintang dilangit, hingga aq mampu merangkul dunia dengan ilmu pengobanan mu

ibu…
engkau bagaikan malaikat tak berjubah kau didik ajar aku dengan kasih mu yg tulus bagaikan bulu domba,suci bagaikan merpati, semurni bilir -bilur_Nya,kau ajar aq ajaran yg bijaksana bahkan kado terindah kau hantar aku kepada Bapa di sorga, lewat doa yg kau sujudkan di bawah altarNya hingga aq berharga dan di pilih menjadi biji matanya dan di angkat menjadi kepala

ibu…
dgn apa ku bala kasih mu,gelar AMKeb harap ku mampu bangkitkan gairah mu yng dlu bagaikan gelombang pasang di laut,yg menghantar mutiara ke tepi pantai,dan bagaikan suara angin di puncak gunung sion yng terdengar ke seluruh penjuru, sehingga seluruh bumi yang berpenghuni menjadi matrai bukti, bahwa malaikat tak berjubah kini ada di pelupuk mata mereka..

Nb”pengorbanan seorang ibu dlam memperjuangkan sekolah anak nya”

Puisi Kau Segalanya, Ibu

dalam hidup ini tak ada yang lain,,
hanya ingin bersama mu,,
ibu,,
kau lah segalanya,hidupku,mati ku,,
jika kau tak disisi ku,,
hampa hati ku terasa,,
kau obat dikala ku sakit,,
kau tawa dikala ku sedih,,
kau penyejuk dikala ku haus,,
kau penerang dikala ku dalam kegelapan..
kau penunjuk arah dikala ku tersesat
hanya bersama mu hari ku terasa indah dan berarti,,
jika kau sedih hati ku terasa diiris sembilu,,
maafkan jika anak mu ini berbuat salah,,
asal ibu tahu,,
disaat aku marah pada mu,,
itulah disaat aku cemburu,
cemburu karena ibu cuekin aku,,
disaat aku jutek padamu,,
itulah saat ibu kurang care sama ku,
ibu,,,,
asal ibu tahu,,
aku tak ingin ada orang lain disisi ibu..
aku ingin hanya ada aku disisi ibu,,
mungkin aku egois,,
tpi itu lah aku,,
ANAK MU..



Puisi Merindu Bunda

Selepas Isya
Semilir angin menerpa
Hadirkan bayangan Bunda
Bersama rindu padanya

Rindu kini menggelora
Seperti ombak samudra
Bergejolak dalam jiwa
Aku merindu Bunda

Ku tatap potretnya berulang kali
Berharap rindu padanya terobati
Menuntaskan semua rasa dihati

Oh Bunda
Kau Insan mulia
Jasamu takkan pernah mampu ku membalasnya

Oh Bunda
Do’akan anakmu
Kala kita terhalang ruang dan waktu

Jakarta Pluit.
25.06.2012

Puisi Ku Merindukanmu Ibu

ketika ku bayi
ku selalu di sayangi dan dicintai
setiap waktu yang ku lalui
tak lepas dari cinta yang suci

ketika ku mulai beranjak dewasa
tiada lagi cinta tulus yang ku rasa
ku rasa hidupku hampa
tiada lagi sosok yang sering membuatku bangga

kini cinta suci tlah hilang
semua kenangan kini tinggal bayangan
semua keinginan hanya akan menjadi angan
semua harapan tlah terhalang

tuhan kembalikanlah lagi cinta yang tlah pergi
ku ingin ibu ada di sini
menemaniku di saat ku tak dapat bernafas lagi
ibu lah cinta yang slalu ku ingini

ibu kini ku hanya dapat menatapi potretmu saja
kini ku seperti orang gila
menangisi semua yang tlah tiada
dan berharap hanya impian belaka


Puisi IBU – Karya : Raihan Nasir

ku pandangi fhoto wajah mu saat hujan deras menyelimuti rinduku kepada mu….

IBu…
Saat ini aku rindu akan nasehatmu, aku rindu senyuman indah mu…

IBu…
Kau begitu setia mengurusku saat aku masih bayi, jari-jari lembutmu masih terasa sampai saat ini..

IBu..
Anak mu yang disini hanya bisa berdo’a agar engkau slalu di berikan kesehatan dan senyuman..
Amin…
Ya rabb, jagalah dia ibu ku agar slalu dalam lindungan mu..
Amin..


Puisi Ibu – Karya : Rani Oktapiani

ibu…
sungguh besar jasa mu..
sungguh mulia tugas mu..

ibu…
di tengah malam yang dingin aku membangunkan mu dengan tangisan ku…

kau selimuti ku dgn cinta mu yang hangat
kau balut aku dgn kasih mu yang tulus

trimakasih ibu…
semoga tuhan slalu menjaga,melindungi mu
AMINN..


Puisi Teruntuk Bidadari Yang Setia Menungguku

waktu tak terasa cepat berlalu
bagai daun yang jatuh dimuaim gugur
slalu menanti daun yang jatuh
kini aku telah dewasa
aku mulai tersadar
bahwa tak selamanya aku akan hidup denganmu
bidadari yang mencintaiku
aku ingin pulang, aku ingin peluk bidadariku
yang slalu setia menunggu aku
menunggu dalam kesepian hatinya
wahai bidadariku..
bertahanlah demi anakmu ini
aku akan segera pulang
membawa sebuah kebahagiaan untukmu
bidadari yang setia menunggu kepulanganku
dari negeri orang
aku baru sadar, dalam kesendirianmu…
kau menangis dan berdoa
kepada ILLAH..
TUHAN… jaga serta lindungi anakku
buetlah ia menjadi anak yang berguna dan
yang terpenting jangan buat ia lupa pada malaikat-malaikatnya
ibu.. kau tak pernah mengeluh
akan kepergianku
justru Ia mengucapkan : rajin-rajinlah disana nak
buatlah ibu dan bapak bangga padamu
kami mencintaimu…
aku akan ingat semua kata-kata itu

Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar Terlengkap

Kumpulan puisi karya chairil anwar memang banyak dicari karena puisi karya sastrawan legendaris Indonesia ini memiliki ciri khas tersndiri yang tidak dimiliki sastrawan lainnya. Beliau lahir di Medan 1922 kemudian pindah dan menetap di ibu kota.

Karena sikapnya yang rendah hati dan ramah membuatnya memiliki banyak teman mulai dari kalangan bawah hingga para penjabad negeri ini. Dengan keserdehanaanya beliau menungkan segala inspirasinya ke dalam tiap bait puisi yang dia ciptakan.

Berikut ini adalah beberapa kumpulan puisi karya chairil anwar yang melegenda dan masih diminati hingga sampai saat ini.

Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar Terbaik

Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar
PUISI KEHIDUPAN
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu……
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
KRAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
HAMPA
kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah 

Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar

DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
SENJA DI PELABUHAN KECIL 
buat: Sri Ajati 
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Itulah beberapa kumpulan puisi karya chairil anwar yang berhasil tersedot yang ambil dari berbagai macam sumber.

Senin, 29 Oktober 2012

Pitbull

Pitbull


  • Nama Lengkap : Armando Christian Perez
  •  Jenis Kelamin : Laki - laki
  • Tempat, Tgl Lahir : Miami, Florida, A.S, 15 Januari 1981
  • Sekolah : Miami Coral Park High School


Biografi :
Armando Christian Perez atau yang lebih dikenal dengan Pitbull adalah seorang rapper dari keturunan imigran Kuba. Lahir pada 15 Januari 1981, ia tumbuh bersama dengan ibunya setelah orang tua mereka bercerai. Ia kemudian tinggal bersama keluarga angkat di Roswell, Georgia. Namun saat usianya menginjak 16 tahun ia diusir dari rumah karena menjadi agen narkoba. Ia mulai terinspirasi untuk bermain rap sejak di sekolah menengah. Ia lulus dari Miami Coral Park High School dan fokus pada karir bernyanyi rap. Pada awalnya ia mendapat kesulitan untuk mengembangkan karirnya karena ia adalah seornag kulit putih dengan mata biru dan juga keturunan Amerika-Kuba.

Karir:
Tahun 2004, Pitbull merilis album debutnya berjudul M.I.A.M.I.. Ia lalu bergabung dengan tur Eminem dan 50 Cent. Januari 2006, ia menjadi bintang tamu dalam UPN’s South Beach dan tahun tersebut ia juga merekam album kedua, EL MARIEL pada bulan Oktober. Ia mededikasikan album ini untuk ayahnya yang meninggal pada tahun tersebut. Album ketiga Pitbull, THE BOATLIFT rilis pada November 2007. Album tersebut juga mendapat posisi di beberapa tangga lagu di Amerika.

Selain itu ia juga mempunyai show yang berjudul, PITBULL’S LA ESQUINA yang ditayangkan perdana pada Mei 2007. Pada Desember 2007, ia ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk, ia harus membayar jaminan sebesar $1,000 dan dinyatakan tidak bersalah. Album terbaru Pitbull, REBELUTION, ia merilis lagu I Know You Want Me.

Pada tahun 2010, ia akan merilis album berjudul ARMANDO yang keseluruhan lagunya berbahasa Spanyol.

ALBUM :
M.I.A.M.I.: Money Is a Major Issue (2004)
El Mariel (2006)
The Boatlift (2007)
Rebelution (2009)
Armando (2010)
Planet Pit (2011)